Talenta: Kajian Teologis-Praktis

MATIUS 25:14-30

Talenta: menunjuk pada satuan berat (why 16:21), tetapi juga menunjuk pada satuan uang (mat 18:24), nilainya berubah2 tergantung tempat, waktu, logam yang dipakai (emas, perak, tembaga), Matius 20:2 satu talenta itu upah buru satu hari. Akan tetapi talenta juga diartikan sebagai karunia-karunia Roh Kudus. Artinya Talenta juga bisa berbicara segala sesuatu yang diberikan oleh Tuhan. Allah mempercayakan talenta itu berarti kita dituntut untuk bertanggungjawab. Kita harus bertanggungjwab kepada Tuhan. Makin banyak talenta yang diberikan makin besar juga tanggungjawab kita (luk 12:48b). Karena itu kita yang banyak diberikan talenta jangan sesekali menyombongkan diri, tetapi berusahalah memakai, menggunakan talenta semuanya bagi Tuhan. Secara Praktis saya akan membagikan makna perumpamaan Tuhan Yesus tentang Talenta.

  • Pemberian talenta adalah tanda kepercayaan (14)

Tuhan tidak pernah memberi tugas kepada manusia tanpa memberikan kemampuan untuk melaksanakannya. Manusia adalah rekan kerja Allah didunia untuk menghadirkan kerajaan Allah. Itu sebabnya kita harus sadar bahwa ketika Allah menaruh, mempercayakan talenta pada kita, Ia mau supaya kita pergunakan talenta itu untuk memuliakanNya. Jangan pernah sedikitpun menyianyiakannya.

  • Setiap orang diberikan talenta sesuai dengan kesanggupannya/kemampuannya (15)

Setiap manusia unik adanya, memiliki kelebihan dan sekaligus kekurangan. Jika kita perhatikan dalam sebuah lift, ada tulisan kapasitas angkut atau kapasitas berat KG. Setiap manusia juga memiliki kapasitas. Kita bersyukur kita memiliki kapasitas sehingga Tuhan mempercayakan talenta bagi kita untuk kita kerjakan dan itu sesuai dengan kesanggupan kita.

  • Pengembangan talenta adalah pilihan

Dalam teks Matius 25, kita menemukan ada yang mengembangkan dan ada juga yang tidk mengembangkan talenta yang dipercayakan. Tuhan memberikan kita talenta, tapi disaat yang sama juga Tuhan memberikan kepada kita kehendak bebas. Talenta itu ibarat seperti otot, kalu tidak dilatih akan semakin kendor. Ciri orang yang mengembangkan talentanya adalah semakin hari semakin mahir dalam bidang dan semakin banyak orang yang diberkati dari talenta yang dikembangkanya.

  • Pengembangan talenta memerlukan sebuah proses.

Dalam perumpaaman talenta disitu kita temukan ada rentang waktu antara pergi dan pulangnya tuan yang mempercayakan talenta itu. Bahkan dalam ayat 19 mengindikasikan bahwa rentang waktu itu lama. Dan gambaran rentang waktu itu digambarkan seperti hidup kita sendiri. Kita harus melakukan sesuatu yang berguna dan bermakna selama kita hidup. Dan untuk mengembangkan talenta itu butuh pengorbanan. Kita harus bersedia beripikir, berprilaku, dan bertindak secara tepat. Kalau kita melihat hamba yang dipercayakan 1 talenta kelihatannya ia takut mengambil resiko dan bermalas-malasan.

  • Pengembangan talenta menghasilkan promosi.

Ketika seseorang memutuskan untuk berkarir sebagai seorang professional ia tentu berharap karirnya terus berkembang dan suatu hari akan dipromosikan kesatu jabatan yang baru lebih tinggi. Namun bagaimana seseorang dapat dipromosikan jika posisi sekarang pekerjaannya tidak pernah beres?? Misal, target tak pernah tercapai, ia tidak konsisten atau bekerja tanpa mengindahkan aturan perusahaan.? Perumpamaan talenta mengajarkan kita tentang pentingnya kesetiaan dan kesungguh-sungguhan terhadap apa yang dipercayakan. Kedua hamba yang dipuji oleh Tuhan sebagai hamba yang baik dan setia diberikan tanggungjawab yang lebih besar dan mendapat kesempatan masuk dan turut dalam kebahagiaan tuannya. Tetapi hamba yang satu yang tidak mengembangkan talentanya dianggap hamba yang jahat, dan malas dan tidak berguna dan akhirnya dihukum oleh Tuannya.

  • Pada akhirnya setiap orang akan mempertanggungjawabkan setiap apa yang dipercayakan atau diterima secara pribadi.

Dan pada akhirnya kita bisa melihat bagimana sang tuan meminta pertanggungjawaban atas kepercayaan yang telah ia berikan kepada setiap orang. Kita juga melihat ada Reward and punishment yang diberlakukan secara bijaksana oleh Sang Tuan. Apa yang kita tabur akan kita tuai.

Bagaimana dengan kita apakah setiap talenta yang Tuhan sudah beri kita sudah pakai untuk memuliakannya? Atau kita justru bermalas-malasan?

Tuhan memberkati.

Diterbitkan oleh Ekker Saogo

Seorang Hamba Tuhan, lulusan dari Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu (STTAB) dan telah menyelesaikan study Magister of Ministry bidang Pastoral di STT Amanat Agung Jakarta. Saat ini sekaligus menjadi Gembala Jemaat Gereja Kristen Injili di Indonesia (GEKISIA) Pulau Bangka.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai